Turun Berok vs Varikokel: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya Secara Tepat
Pelajari perbedaan turun berok dan varikokel, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara penanganannya. Panduan lengkap untuk memahami kondisi ini lebih jelas.
Turun berok dan varikokel sering dianggap sebagai kondisi yang mirip karena sama-sama terjadi di area selangkangan, tetapi sebenarnya keduanya memiliki karakteristik, penyebab, dan risiko yang sangat berbeda. Turun berok adalah kondisi ketika organ dalam tubuh — biasanya usus — menonjol keluar melalui dinding otot yang melemah, sedangkan varikokel merupakan pelebaran pembuluh darah vena di sekitar testis yang menyebabkan aliran darah tidak lancar. Kombinasi gejala yang samar sering membuat orang sulit membedakan keduanya, tetapi memahami perbedaan mendasarnya sangat penting agar tidak salah dalam mengambil langkah penanganan.
Turun berok sendiri dapat terjadi karena kombinasi antara tekanan yang meningkat di dalam perut dan kelemahan struktur otot. Aktivitas yang meningkatkan tekanan di bagian perut seperti mengangkat beban berat, mengejan terlalu keras, batuk kronis, atau bahkan obesitas dapat memperparah kondisi ini. Pada beberapa kasus, turun berok juga dapat muncul akibat faktor bawaan yang membuat dinding otot tidak berkembang sempurna sejak lahir. Ketika organ masuk ke celah otot yang melemah, timbul tonjolan yang semakin terlihat saat seseorang berdiri atau melakukan aktivitas berat. Kalau dibiarkan, tonjolan ini bisa menjadi keras, nyeri, hingga menyebabkan organ terjepit dan berpotensi berbahaya.
Sementara itu, varikokel berkembang lebih perlahan dan sering tidak disadari pada tahap awal. Varikokel merupakan pelebaran vena di dalam skrotum akibat aliran darah yang tidak mengalir kembali ke tubuh secara efektif. Banyak pria menggambarkan sensasinya seperti berat, tidak nyaman, atau rasa pegal yang makin terasa setelah berdiri lama atau berolahraga. Pada beberapa kasus, varikokel dapat diraba seperti “sekumpulan cacing” yang melilit di sekitar testis — sebuah ciri khas yang cukup membedakannya dari hernia. Walaupun tidak mengancam jiwa, varikokel bisa berpengaruh terhadap kualitas sperma dan kesuburan, sehingga pemeriksaan medis perlu dipertimbangkan jika gejala menetap.
Perbedaan paling jelas antara turun berok dan varikokel dapat dilihat dari bentuk tonjolan dan respons tubuh. Hernia biasanya memiliki benjolan yang terlihat jelas, bisa keluar masuk, dan kadang membesar saat batuk. Varikokel lebih tampak seperti pembuluh yang berkelok, terasa lunak, dan sensasinya lebih sering berupa rasa berat daripada nyeri tajam. Hernia bisa menjadi darurat medis bila organ yang menonjol terjepit, sedangkan varikokel lebih sering menimbulkan masalah jangka panjang seperti gangguan kesuburan.
Cara penanganan keduanya juga tidak sama. Turun berok hampir selalu membutuhkan tindakan operasi karena otot yang sudah meregang tidak bisa kembali kuat dengan sendirinya. Operasi bertujuan mengembalikan organ ke posisi semula sekaligus memperkuat dinding otot yang lemah. Varikokel, di sisi lain, memiliki beberapa opsi seperti varikokelektomi (operasi kecil untuk mengikat vena melebar) atau embolisasi (prosedur tanpa sayatan untuk menutup vena yang bermasalah). Perbedaan pilihan penanganan ini menunjukkan betapa pentingnya mengetahui kondisi yang dialami, karena pengobatan yang salah dapat membuat gejala tidak kunjung membaik.
Memahami dua kondisi ini bukan hanya penting untuk menghindari kekeliruan, tetapi juga untuk mencegah komplikasi jangka panjang. Hernia yang tidak ditangani dapat menyebabkan penurunan suplai darah ke organ dan berujung pada kondisi darurat. Varikokel yang terus dibiarkan bisa berdampak pada hormon, kualitas sperma, dan kenyamanan harian. Pemeriksaan lebih awal sangat disarankan, terutama jika keluhan makin sering terasa atau muncul tiba-tiba.
Baca juga: Cara Mengurangi Nyeri di Selangkangan
https://contoh.com/nyeri-selangkangan
Baca Juga Artikel Lainnya :

Turun Berok vs Varikokel: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya Secara Tepat
Home Marketplace Katalog Produk Artikel Kontak FAQ Turun Berok vs Varikokel: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya Secara Tepat Pelajari perbedaan turun berok dan varikokel, mulai…
Read More
Saraf Kejepit: Penyebab, Ciri-Ciri, Obat yang Aman, dan Cara Mengatasinya Tanpa Operasi
Home Marketplace Katalog Produk Artikel Kontak FAQ 🦴 Nyeri Sendi di Usia 35+: Kenali, Cegah, dan Atasi Bersama JianCare Seiring bertambahnya usia, tubuh mulai memberi…
Read MoreSaraf Kejepit: Penyebab, Ciri-Ciri, Obat yang Aman, dan Cara Mengatasinya Tanpa Operasi
Home Marketplace Katalog Produk Artikel Kontak FAQ 🔍 Apa Itu Saraf Kejepit? Saraf kejepit atau dalam istilah medis disebut Herniated Nucleus Pulposus (HNP) adalah kondisi…
Read MoreSaraf Kejepit: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya Secara Aman
Saraf Kejepit: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya Secara Aman 🔎 Apa Itu Saraf Kejepit? Saraf kejepit atau Herniated Nucleus Pulposus (HNP) adalah kondisi ketika bantalan…
Read MorePenyebab Nyeri Sendi
🦴 Nyeri Sendi: Gangguan yang Mulai Sering Terasa di Usia 35+ Memasuki usia 35 ke atas, tubuh mulai ngirim “kode-kode halus”. Salah satunya: nyeri sendi.…
Read More
